"Setelah penerbangan, euforia, pelepasan ketegangan dan stres, membuat vagina saya sakit, dan saya sangat menginginkan rangsangan. Seseorang tolong hina saya..." Ketika ia tiba di ruangan yang dituju, wanita itu sudah menunggu, dengan mata tertutup dan berlutut. Pria itu mengeluarkan penisnya yang keras dan langsung mulai melakukan penetrasi dalam-dalam ke tenggorokannya. Tanpa tahu seperti apa rupa pria itu, wanita itu ditembus dalam-dalam ke tenggorokannya, meneteskan air liur dan menjadi bergairah. Ketika ia membuka penutup mata, ia melihat seorang wanita yang sangat cantik. Melihat dirinya di cermin sambil melakukan penetrasi dalam-dalam ke tenggorokannya, ia merasa bergairah dan malu, dan penampilannya justru semakin membuatnya bergairah. Setelah ejakulasi, pria itu mencoba meninggalkan ruangan, tetapi wanita itu menghentikannya, sambil berkata, "Tolong, tolong lakukan lebih banyak." Maka ia menahannya dan menggunakan mainan-mainan vulgar untuk menyiksa tenggorokan dan vaginanya. Wanita itu bahkan menyiapkan mainan-mainan itu sendiri, sebuah tindakan mesum. Ia orgasme berulang kali, buang air kecil, dan wajahnya berubah dari wanita cantik menjadi wanita mesum. Ia kemudian membawanya ke bak mandi, membelenggunya dengan sumbat pembuangan, dan menenggelamkannya ke dalam air, mengubahnya menjadi saluran pembuangan manusia. Ia mengulangi proses menenggelamkannya di bak mandi, menenggelamkannya dalam-dalam, menenggelamkannya lagi, dan menenggelamkannya lagi, menanamkan rasa takut sekaligus kenikmatan dalam dirinya. Kemudian, tak dapat melupakan sensasi itu, ia mengundang pria itu kembali. Dua pria mencekiknya, menenggelamkannya dalam-dalam, dan melatihnya secara menyeluruh dalam bercinta. Sebuah film dokumenter tentang seorang pramugari yang kenikmatannya berasal dari penderitaannya.